Cara
Meghitung Biaya Bangun & Renovasi Rumah By
CV.HASTA KARYA SURABAYA SIDOARJO GRESIK
TLP.WA 0821-4434-4082.
Bila Anda memiliki rencana membangun / renovasi rumah, mungkin
artikel dibawah ini bisa membantu dalam menentukan cara
menghitung biaya bangun & renovasi rumah Anda, sebelum melangkah lebih lanjut dari
rencana yang sudah diputuskan.
Dalam suatu proyek
Pembangunan Rumah atau Tempat Tinggal, pemilik bangunan umumnya menghendaki
pengeluaran biaya yang sehemat mungkin, tetapi dapat memperoleh rumah tinggal
dengan kualitas tinggi dan sesuai yang di harapkan. Biaya atau dana berperan
sangat penting dalam suatu proyek pembangunan rumah.
Dengan penyusunan
perhitungan suatu rancangan bangunan biasanya dilakukan 2 (dua) tahapan yaitu :
Estimasi Biaya Kasar, yaitu penaksiran biaya secara global dan
menyeluruh yang dilakukan sebelum rancangan bangunan dibuat.
Perhitungan Anggaran
Biaya, yaitu penghitungan biaya secara detail dan terinci disesuaikan dengan
perencanaan yang ada.
Tahapan Estimasi Biaya
Penaksiran anggaran
biaya yang dilakukan adalah melakukan proses perhitungan volume bangunan yang
akan dibuat, harga satuan standar dari tipe bangunan dan kualitas
finishing bangunan yang akan dikerjakan.
Karena taksiran dibuat
sebelum dimulainya rancangan bangunan, maka jumlah biaya yang diperoleh adalah
taksiran kasar biaya bukan biaya sebenarnya atau actual, sebagai contoh:
Jenis bangunan dengan
standar bangunan kelas A, maka harga satuan standarnya adalah @ Rp 2000.000,-/m2,
Luas bangunan 100 m2, maka asumsi biaya yang dibuat adalah : luas bangunan dikalikan
dengan harga satuan standar, yaitu: 100 x @Rp 2000.000,-/m2 = Rp 2.000.000,-
Tahapan Perhitungan Anggaran Biaya
Perhitungan anggaran
terperinci dilakukan dengan cara menghitung volume dan harga-harga dari seluruh
pekerjaan yang harus dilaksanakan, agar nilai bangunan dapat dipertanggung
jawabkan secara benar dan optimal. Cara penghitungan yang benar adalah
dengan menyusun semua komponen pekerjaan mulai dari tahapan awal pembangunan
(Pekerjaan persiapan) sampai dengan tahapan penyelesaian pekerjaan (Pekerjaan
Finishing), contoh:
Pekerjaan Persiapan
terdiri dari: pembersihan lahan, cut and fill, pagar pengaman, mobilisasi dan
demobilisasi.
Pekerjaan Sipil, terdiri dari pondasi, sloof, kolom, dinding
dan rangka penutup atap.
Pekerjaan finishing, terdiri dari lantai, dinding, plafond dan
penutup atap.
Pekerjaan Instalasi Mekanikal, Elektrikan dan
Plumbing, terdiri dari jaringan listrik, telepon, tata suara, tata udara,
air bersih dan air kotor.
Pekerjan luar/halaman, terdiri dari perkerasan jalan, jalan setapak,
pagar halaman dan taman.
Cara penghitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) setiap item pekerjaan tersebut di atas
biasanya dibuat berdasarkan jenis material dan komponen pekerjaan, misalnya :
Komponen beton, cara penghitungannya dilakukan dengan membuat
perhitungan volume secara satuan isi (m3), dikalikan dengan harga satuan per m3
yang disusun berdasarkan analisa penggunaan material per m3 @ Rp m3)
Komponen material lantai, dinding dan plafond dilakukan dengan menghitung luasan area yang
ada (m2) dikalikan dengan harga satuan per m2 yang disusun berdasarkan analisa
penggunaan bahan per m2 ( @ Rp/m2)
Komponen material pekerjaan finishing seperti
tali air, talang air, jaringan pipa dan pengkabelan dilakukan dengan menghitung panjang bahan yang
dipakai (m1) dikalikan dengan harga satuan material perm1 (@ Rp/m1)
Komponen material
besar seperti daun pintu, jendela dan peralatan dilakukan dengan menghitung
jumlah material yang dipakai (unit) dikalikan dengan harga satuan material
per-unitnya (@ Rp/unit), bisa juga dengan perhitungan volume secara detail,
yaitu : kusen (m3), daun pintu (m2), kaca (m2), daun jendela (m2), material
lainnya (bh). termasuk finishing.
Komponen material yang
sulit dihitung tetapi harus dikerjaan dilakukan dengan menentukan status
lumpsum (ls), artinya untuk pekerjaan itu nilai besaran ditentukan berdasarkan
cakupan pekerjaan harus dikerjakan sesuai dengan yang dikekendaki oleh
perancang, biasanya komponen ini tidak ada harga satuannya tetapi langsung
menyebutkan nilai total dari komponen pekerjaan tersebut
Usahakanlah untuk menghitung biaya bangun &
renovasi rumah secara detail karena akan lebih akurat dan cenderung hemat.
Cara Menghitung Biaya Bangun & Renovasi
Rumah pada umumnya
dibuat berdasarkan 5 hal pokok, yaitu:
Taksiran biaya
bahan-bahan, Harga bahan-bahan yang dipakai biasanya harga bahan-bahan di
tempat pekerjaan, jadi sudah termasuk biaya transportasi atau angkutan, biaya
bongkar muat.
Taksiran biaya pekerja. Biaya pekerja sangat dipengaruhi oleh:
panjangnya jam kerja, keadaan tempat pekerjaan, ketrampilan dan keahlian
pekerja yang bersangkutan terutama dalam hal upah pekerja.
Taksiran biaya peralatan, Biaya peralatan yang diperlukan untuk suatu
jenis konstruksi haruslah termasuk didalamnya biaya pembuatan bangunan-bangunan
sementara (bedeng), mesin-mesin, dan alat-alat tangan.
Taksiran biaya tak terduga atau overhead cost, Biaya tak terduga biasanya
dibagi menjadi dua jenis, yaitu: biaya tak terduga umum dan biaya tak terduga
proyek.
Taksiran Keuntungan atau Profit, Biaya keuntungan untuk pemborong atau
kontraktor dinyatakan dengan prosentase dari jumlah biaya total yang berkisar
antara 8-15%.
Penjelasan diatas
adalah sedikit dari Cara Perhitungan Anggaran Biaya (RAB) Bangunan Rumah,
Semoga info ini bisa bermanfaat ….!!!